Setelah melalui tahapan cukup lama, kegiatan pengeboran untuk melihat potensi kandungan gas alam di wilayah Desa Pranten, Kecamatan Gubug, akhirnya dimulai. Launching pengeboran perdana di sumur RBG-3B dilakukan oleh Bupati Grobogan Sri Sumarni ditandai dengan pengguntingan pita dan penekanan tombol mesin operasional pengeboran, Kamis (3/9/3030).
Ikut mendampingi bupati, Kepala Perwakilan SKK Migas Jawa Bali Nusa Tenggara (Jabanusa) Nurwahidi, Direktur TIS Petroleum E&P Blora PTE.Ltd Tang Zhong Fu, dan perwakilan Forkopimda dan pejabat terkait lainnya. Hadir pula, perwakilan dari Dinas ESDM Jateng, jajaran Forkopimcam Gubug, dan tokoh masyarakat.
Pengeboran itu dilakukan oleh TIS Petroleum E&P Blora PTE.Ltd dari Singapura yang merupakan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) SKK Migas. Aktivitas pengeboran direncanakan berlangsung selama satu bulan.
Bupati Grobogan Sri Sumarni mengatakan, dengan dimulainya pengeboran tersebut disisi lain menjadi salah satu tanda kebangkitan ekonomi yang sempat terpuruk karena pandemi Covid-19. Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi saat ini minus 5,3 persen di kuartal kedua tahun 2020 secara tahunan.
“Hal ini harus menjadi perhatian bersama, agar jangan sampai terus terpuruk dan berpotensi menyebabkan resesi. Karena itu, kita harus tetap produktif, aktifitas ekonomi tetap bisa berjalan, meskipun wajib memenuhi protokol kesehatan,” katanya.
Bupati berharap, melalui kegiatan ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Minimal pada kesempatan awal bisa ikut menyediakan sarana pendukung kegiatan pengeboran, seperti tempat tinggal, makan dan kebutuhan hidup lainnya, bagi para pekerja di lokasi pengeboran.
“Kami minta agar pelaksana di lapangan dapat seoptimal mungkin melibatkan masyarakat sekitar. Tenaga kerja lokal agar diberi tempat dalam kegiatan ini, tentunya yang memenuhi kebutuhan teknis yang diperlukan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa Nurwahidi mengungkapkan,
pengeboran ini dilakukan untuk meyakini bahwa di wilayah Jawa Tengah, khususnya Grobogan ini punya cadangan gas yang besar sehingga kedepan layak untuk dijual atau diproduksi.
Pihaknya mengucapkan terima kasih atas dukungan dari Bupati Grobogan dan jajarannya sehingga kegiatan pengeboran di sumur RBG-3B di Desa Pranten ini akhirnya bisa terlaksana.
Menurut Nurwahidi, pelaksanaan pengeboran dijadwalkan berlangsung hingga satu bulan lamanya. Kegiatan pengeboran tersebut direncanakan hingga kedalaman sekitar 2.700 feet atau sekitar 800 meter yang dinilai masih cukup dangkal dan aman bagi daerah sekitar.