Pemkab Grobogan melangsungkan penandatanganan kesepakatan bersama dengan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementrian Pertanian (Kementan) dan Sekretariat Nasional Badan Usaha Milik Petani (BUMP) Indonesia. Penandatanganan dilakukan oleh Bupati Grobogan Sri Sumarni dengan Kepala BKP Kementan Agung Hendriadi dan Ketua Sekretariat Nasional BUMP Indonesia Sugeng Edi Waluyo. Acara penandatanganan tersebut dilangsungkan di halaman gedung Technopark di Desa Dapurno, Kecamatan Wirosari, Kamis (3/10/2019).

Bupati Grobogan Sri Sumarni mengungkapkan, penandatanganan kesepakatan bersama ini bertujuan untuk penggunaan sarana dan prasarana Technopark Pangan Grobogan sebagai tempat pelatihan dan praktek pengolahan pangan berbasis tepung lokal oleh kelompok Pengembangan Industri Pangan Lokal (PIPL). Kemudian, pemanfaatan lahan di Technopark sebagai tempat percontohan kegiatan obor pangan lestari (OPAL), serta meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan dan pengembangan gudang atau ruang penyimpanan pangan dalam jangka waktu tertentu untuk mengatasi hasil yang berlimpah dan gejolak harga pangan.

Sedangan kesepakatan bersama dengan sekretariat nasional BUMP Indonesia adalah menjalin kerjasama terkait pengembangan Badan Usaha Milik Petani Kabupaten Grobogan. Dalam hal ini, sekretariat nasional BUMP Indonesia diminta untuk mendukung kegiatan pembentukan dan pendampingan Badan Usaha Milik Petani Kabupaten Grobogan sebagai bagian dari upaya pembangunan daerah. 

“Melalui kesepakatan bersama ini, saya berharap Technopark pangan bisa menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat yang berbasis pertanian dan mampu mendorong  tumbuhnya industri  pangan dalam mendukung  kedaulatan pangan serta mempercepat upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat kabupaten Grobogan. Saya juga berharap segera terbentuk Badan Usaha Milik Petani (BUMP) di kabupaten Grobogan sehingga mampu meningkatkan kinerja kerja petani melalui lembaga korporasi,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan Grobogan Sunanto mengungkapkan, Technopark Grobogan adalah merupakan kawasan yang ditujukan untuk pengembangan inovasi teknologi pangan berbasis pangan lokal guna meningkatkan daya saing daerah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kehadiran Technopark pangan sejak tahun 2015 berkat kerjasama pemerintah Kabupaten Grobogan dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang memberikan bantuan asistensi dan pendampingan sampai sekarang ini.

“Dengan adanya Technopark pangan ini diharapkan muncul teknologi tepat guna bagi Kabupaten Grobogan yang secara signifikan membantu meningkatkan perekonomian daerah serta menanggulangi jumlah pengangguran. Pengelolaan Technopark pangan Grobogan sudah diupayakan dengan baik, menghasilkan produk-produk inovasi berbasis pangan lokal oleh para pelaku usaha,” jelasnya.