Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Ditjen Tanaman Pangan bakal menyalurkan lagi bantuan pembangunan ultra violet (UV) dryer pada petani Grobogan. Hal itu disampaikan Kasubdit Kedelai Ditjen Tanaman Pangan Kementan Mulyono saat melangsungkan kunjungan kerja di Grobogan, Jumat (15/2/2019).

Saat berada di Grobogan, Mulyono sempat meninjau dua lokasi UV dryer di Kecamatan Pulokulon. Yakni, UV dryer yang dikelola Poktan Kabul Lestari I Desa Panunggalan dan Gapoktan Tani Mulyo Desa Jambon. Ikut mendampingi Mulyono, Kepala Dinas Pertanian Grobogan Edhie Sudaryanto beserta Kabid Tanaman Pangan Imam Sudigdo, dan Kabid Hortikultura Nur Widhie Astuti.

Pembangunan UV dryer di dua lokasi tersebut merupakan bantuan dari Kementan pada tahun anggaran 2018 lalu. “Tahun lalu, Kementan bantu pembangunan 13 UV dryer di Grobogan. Tahun 2019 ini, akan kita bantu lagi pembangunan 20 UV dryer,” ungkap Mulyono.

Menurutnya, keberadaan UV dryer sangat diperlukan petani untuk menjaga kualitas hasil panen. Terutama saat musim panen berbarengan dengan tingginya curah hujan. Pada kondisi penghujan, hasil panen tidak bisa terjaga kualitasnya karena petani hanya mengandalkan pengeringan dengan mengandalkan sinar matahari.

“Jadi, UV dryer ini merupakan sebuah teknologi baru untuk pengeringan hasil panen. Bisa dipakai untuk berbagai komoditas pertanian, tergantung saat itu sedang panen apa. Dengan UV dryer ini proses pengeringan bisa dilakukan cepat sehingga hasil panen bisa terjaga kualitasnya,” jelasnya.

Dilihat sepintas, UV dryer yang bentuknya seperti rumah ini mirip dengan green house atau rumah kaca. Tiap titik UV dryer itu ukurannya 8x20 meter dengan didinding dan atapnya terbuat dari plastik khusus. Untuk pembuatan satu titik UV dryer diperlukan dana sekitar Rp 200 juta.

Kepala Dinas Pertanian Grobogan Edhie Sudaryanto menambahkan, pembuatan UV dryer tahun 2018 lalu ditempatkan di 8 kecamatan. Yakni, Kecamatan Pulokulon dan Tawangharjo masing-masing ada 3 unit dan Kecamatan Purwodadi ada 2 unit. Kemudian di Kecamatan Tanggungharjo, Ngaringan, Wirosari, Kradenan, dan Toroh masing-masing 1 unit.

“Untuk pembangunan UV dryer tahun 2019 ini sudah kita siapkan lokasinya. Kita pilih pada daerah yang selama ini jadi sentra pertanian. Dalam waktu dekat, pembangunannya akan dilakukan. Kami berharap ada tambahan lagi untuk pembangunan UV dryer karena memang sangat dibutuhkan petani,” cetusnya.

Menurut Edhie, pada saat kondisi cuaca ekstrim, hasil panen, misalnya komoditas kedelai bisa menjadi beberapa kualitas. Imbasnya, harga tiap kualitas ini berbeda. Untuk bisa mencapai kualitas baik, salah satunya bisa diupayakan lewat UV dryer.

Lokasi Kantor

Jumlah Pengunjung

339058
Hari iniHari ini37
KemarenKemaren158
Minggu iniMinggu ini766
Bulan iniBulan ini2310
KeseluruhanKeseluruhan339058
Go to top