Ratusan pegawai dari Dinas Pertanian Purbalingga melangsungkan kunjungan kerja selama sehari di Grobogan, Sabtu (1/12/2018). Kunjungan kerja rombongan yang dipimpin Sekretaris Dinas Pertanian Purbalingga Endro Iriyanto ini dilakukan dalam rangka menimba ilmu mengenai budidaya kedelai. Khususnya, kedelai varietas Grobogan yang saat ini digemari para petani di berbagai daerah.

Ada dua tempat yang dikunjungi rombongan dari Purbalingga. Pertama, rombongan sempat diajak berkunjung ke tempat penangkaran benih kedelai varietas Grobogan di Kecamatan Pulokulon. Setelah itu, rombongan berkunjung ke Rumah Kedelai Grobogan (RKG) di Desa Krangganharjo, Kecamatan Toroh.

Rombongan tamu dari Purbalingga diterima Kadinas yang diwakili Kabid Hortikultura Imam Sudigdo yang saat ini juga merangkap sebagai Plt Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Grobogan. Selama berada di RKG, rombongan sempat mendapat banyak penjelasan mengenai budidaya kedelai varietas Grobogan. Setelah itu, rombongan juga diajak melihat proses produksi tempe dan tahu higienis serta beragam makanan ringan dari bahan kedelai di lokasi tersebut.

“Kami mengapresiasi adanya kunjungan dari pegawai Dinas Pertanian Purbalingga untuk belajar budidaya kedelai ke Grobogan. Terimas kasih, sudah meluangkan waktu kesini,” katanya.

Imam menyatakan, keberadaan RKG itu bukan sekedar tempat yang dipakai untuk menampung hasil panen kedelai saja. Tetapi, menjadi tempat yang lengkap untuk sarana belajar mulai hilir hingga hulu dari sektor pertanian kedelai.

Selain ada produksi tempe dan tahu higienis, ditempat itu juga tersedia benih kedelai berkualitas varietas Grobogan. Kemudian, ada pula sarana pembelajaran bagi petani dan UMKM. Hal ini memungkinkan karena di RKG sudah disiapkan lokasi tanam kedelai, penjemuran, hingga pengolahan beragam aneka bahan pangan dari bahan kedelai.

Ditambahkan, komoditas kedelai yang dikembangkan saat ini adalah varietas  Grobogan. Kedelai varietas ini bukan hasil rekayasa genetik atau non GMO dan sudah mendapat sertifikasi nasional. Hal ini, berbeda dengan kedelai impor yang merupakan hasil rekayasa genetik.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian Purbalingga Endro Iriyanto menyatakan, jumlah rombongan yang ikut ke Grobogan sebanyak 185 orang. Terdiri dari kepala BPP, PPL, dan petugas teknis yang ada di 18 kecamatan.

Menurutnya, selama ini, produksi kedelai di Purbalingga masih terpaut jauh dari Grobogan. Tiap tahun, areal kedelai rutin hanya berkisar 500 hektar. Jika ada program khusus kedelai, areal tanam bisa mencapai 10 ribu hektar.

“Dari kondisi inilah, kita ingin belajar langsung ke Grobogan dan nantinya akan kita aplikasikan di Purbalingga. Seperti kita ketahui, Grobogan merupakan daerah penghasil kedelai terbesar di Jawa Tengah,” kata Endro didampingi Kabid Tanaman Pangan Dispertan Purbalingga Karwan.

Lokasi Kantor

Jumlah Pengunjung

336273
Hari iniHari ini49
KemarenKemaren202
Minggu iniMinggu ini717
Bulan iniBulan ini3833
KeseluruhanKeseluruhan336273
Go to top