Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jateng menggelar sosialisasi Aplikasi Teknologi Ozon pada Penyimpanan Benih Kedelai yang dilangsungkan di Rumah Kedelai Grobogan, Rabu (7/11/2018). Dalam acara ini dihadirkan perwakilan petani, penyedia benih kedelai, dan pengusaha tahu tempe di Grobogan.

Peneliti dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jateng Indrie Ambarsari Menyatakan, kendala penyimpanan benih kedelai selama ini sering dialami petani. Saat ini sudah ada solusi untuk mengatasinya dengan memanfaatkan teknologi ozon.

“Biasanya, penyimpanan benih kedelai hanya bisa bertahan sekitar dua bulan. Dengan menggunakan teknologi ozon bisa tahan sampai enam bulan. Hal ini terjadi karena matinya jamur dan bakteri yang mempercepat pembusukan benih,” katanya, usai sosialisasi.

Sebelumnya, teknologi ozon itu sudah diaplikasikan pada komoditas lain. Yakni tanaman sayur-sayuran dan bawang merah dan hasilnya dinilai cukup signifikan. Untuk pengaplikasian pada komoditas kedelai baru dilakukan kali ini di Grobogan.

“Aplikasi yang kita lakukan disini nantinya masih perlu pembuktian lebih lanjut. Akan kita lihat apakah hasil produksi tanaman bisa jadi lebih bagus atau tidak. Namun, kami sudah membuktikan kalau teknologi ozon ini membuat proses penyimpanan bisa lebih lama,” ujarnya.

Dosen Fisika Fakultas Sains dan Matematika Undip Muhammad Nur mengatakan, pemanfaatan teknologi ozon itu tidak memerlukan biaya tinggi. Dari kalkulasi yang dilakukan, khusus biaya listriknya saja hanya berkisar Rp 10 untuk penyimpanan 1 kg benih kedelai.

“Jadi biaya untuk penggunaan teknologi ozon ini sangat ekonomis bagi petani. Kami juga sudah mencobanya untuk komoditas bawang merah dan putih, cabai, sayuran,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Grobogan Edhie Sudaryanto menyatakan, pihaknya menyambut baik penerapan teknologi ozon untuk penyimpanan benih kedelai tersebut. Sebab, jika benar-benar berhasil maka teknologi baru itu dinilai akan sangat menguntungkan petani.

‘’Selama ini kedelai dikenal sebagai komoditi yang cepat rusak. Dengan adanya teknologi ini tentunya akan sangat menguntungkan karena benih kedelai yang disimpan bisa tahan lebih lama. Saya berharap, kajian teknologi ozon ini tidak berhenti sampai disini,” ujarnya.

Lokasi Kantor

Jumlah Pengunjung

336172
Hari iniHari ini150
KemarenKemaren237
Minggu iniMinggu ini616
Bulan iniBulan ini3732
KeseluruhanKeseluruhan336172
Go to top